Sosialisasi Standar Operasional Prosedur (SOP)

Sanana, Kamis 2 Meit 2024. Rapat dibuka oleh  Ketua dengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan YME serta ucapan terima kasih kepada seluruh peserta yang hadir Ketua  Pengadilan  Negeri   Sanana  kemudian memimpin rapat sekaligus menyampaikan materi Sosialisasi   Sosialisasi   Standar  Operasional Prosedur (SOP)  dengan pokok pembahas-an:

Ketua menyampaikan hal-hal sebagai berikut:

Untuk mendorong penyelenggaraan pemerintah yang lebih  efektif,  efisien   dan akuntabel,  Pemerintah telah mencanangkan penerapan prinsip-prinsip penyelenggaraan tata kelola kepemerintahan yang baik dan   bersih  (good  governance and  clean government) melalui penerapan  reformasi  birokrasi,  yang  secara umum ditujukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan   kepada  masyarakat.   Secara  operasional wujud peningkatan kualitas pelayanan kepada masyarakat  adalah berupa perbaikan dan penyempurnaan proses penyelenggaraan administrasi pemerintahan sehingga lebih  mencerminkan birokrasi yang  mampu  menjalankan  fungsi pelayanan  umum yang berkualitas, memuaskan, transparan, dapat dipertanggungjawabkan. Sebagai upaya  untuk  mewujudkan  pelayanan yang  berkualitas  tersebut,   diperlukan   ketersediaan Standar Operasional Prosedur sebagai pedoman/petunjuk bagi para aparatur dalam melaksanakan  tugas pelayanan dan bagi masyarakat pengguna layanan (pelanggan)  untuk mengetahui/ memahami     akan      suatu      prosedur pelayanan   yang   dilakukan   oleh  aparatur.    Dengan demikian dapat dihindarkan tumpang tindih tanggung jawab dan  kesalahan  prosedur  dalam melaksanakan tugas.  Untuk  menjamin adanya kesamaan pengertian dan     keseragaman   dalam   penyusunan,    Mahkamah Agung      memandang      perlu       adanya      pedoman penyusunan   Standar  Operasional  Prosedur  sebagai acuan  bagi  satuan   kerja  di   lingkungan  Mahkamah Agung  dan Badan Peradilan yang berada dibawahnya. Standar   Operasional   Prosedur (SOP)  atau   Prosedur Tetap  (Protap)   adalah  serangkaian  instruksi   tertulis yang dibakukan dan didokumentasikan dari aktivitas rutin dan berulang yang dilakukan oleh  suatu organ1sas1.Standar Operasional Prosedur dibuat menghindari terjadinya variasi dalam pelaksanaan kegiatan oleh pegawai akan menghambat kinerja organisasi keseluruhan. untuk proses yang secara Pedoman  dalam   penyusunan    Standar Operasional Prosedur sebagai acuan  bagi satuan  kerja di lingkungan Mahkamah Agung dan   Badan Peradilan yang berada dibawahnya adalah  Peraturan  Sekretaris Mahkamah Agung RI Nomor       002  Tahun 2012 tentangPedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur di Lingkungan Mahkamah Agung  dan  Badan Peradilan  yang berada dibawahnya. Penggunaan  pedoman  umum  penyusunan Standar Operasional Prosedur bertujuan  untuk mendorong setiap unit kerja di lingkungan Mahkamah Agung   dan  Badan Peradilan yang berada dibawahnya untuk  menyusun Standar  Operasional Prosedur baik dalam  menyelenggarakan  tugas  dan   fungsi  maupun dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Ruang lingkup Standar Operasional Prosedur meliputi   berbagai   prosedur    pelaksanaan    kegiatan tugas  dan   fungsi  atau  prosedur  pemberian  layanan baik  internal  di   lingkungan  Mahkamah  Agung  dan Badan Peradilan yang berada dibawahnya maupun ekstemal kepada masyarakat atau kepada instansi pemerintah yang lain  yang dilakukan oleh satuan  kerja di lingkungan Mahkamah Agung dan   Badan Peradilan yang berada dibawahnya. Adanya   standar   pelayanan  dapat  membantu unit-unit penyelenggara pelayanan untuk  memberikan pelayanan yang terbaik kepada pengguna layanan. Standar pelayanan harus memuat: persyaratan pelayanan,  sarana  dan   prasarana,  mutu  yang diharapkan, prosedur pelayanan, waktu  pelayanan, biaya layanan dan  proses pengaduan. Penyusunan standar  pelayanan  didasarkan  pada  Standar Operasional Prosedur yang telah disusun.

Standar Operasional Prosedur yang disusun oleh setiap satuan  kerja di  lingkungan  Mahkamah  Agung dan Badan Peradilan yang berada dibawahnya ini diharapkan:

1.  Memberikan kepastian dan keseragaman dalam proses pelaksanaan  suatu  tugas dan pemberian pelayanan kepada masyarakat.

2.  Menunjang kelancaran dalam proses pelaksanaan tugas dan kemudahan pengendalian

3. Mempertegas     tanggung    jawab    dalam pelaksanaan  tugas bagi aparatur.

4.   Meningkatkan    daya  guna  dan   hasil  guna secara

5.  berkelanjutan dalam melaksanakan tugas umum dibidang peradilan.

6. Memberikan informasi mengenai pelaksanaan tugas yang dilakukan oleh aparatur peradilan  secara proporsional. Sehingga Memberikan kepada masyarakat mengenai    hak dan bermanfaat: kejelasan dan transparansi sebagai penenma  layanan kewajibannya. SOP  juga

1.  Sebagai Standarisasi cara yang harus dilakukan dalam menyelesaikan pekerjaan, mengurangi kesalahan atau kelalaian.

2. Menjamin proses yang telah ditetapkan dan dijadwalkan dapat berlangsung sebagaimana mestinya

3. Menjamin tersedianya data untuk penyempurnaan proses.

4.  Meningkatkan akuntabilitas dengan melaporkan dan mendokumentasikan hasil dalam pelaksanaan tugas.

5.  Memberikan cara konkrit untuk perbaikan kinerja.

6. Menghindari terjadinya variasi proses pelaksanaan kegiatan dan  tumpang tindih.

7.   Membantu pegawai menjadi lebih  mandiri.

8. Membantu mengidentifikasi apabila terjadi kesalahan prosedural.

9.   Memudahkan penyimpangan perbaikan
Sederhanya SOP  Standar  Operasional Prosedur (SOP) atau   Prosedur  Tetap   (Protap)    adalah   serangkaian instruksi tertulis yang dibakukan dan didokumentasikan  dari   aktivitas  rutin  dan   berulang yang dilakukan  oleh  suatu organisasi.  Secara singkat pengertian   Standar    Operasional   Prosedur   adalah penetapan     tertulis    mengenru  apa yang harus dilakukan,  bagaimana,  kapan,  dimana dan oleh siapa. Standar Operasional Prosedur dibuat untuk menghindari terjadinya variasi dalam     proses pelaksanaan kegiatan oleh pegawai yang akan

menghambat kinerja organisasi  secara keseluruhan. penyelenggara pelayanan  publik  sebagai upaya pemenuhan kebutuhan  penerima pelayanan maupun pelaksanaan ketentuan peraturan perundangundangan.

2. Pelayanan    internal   adalah   berbagai  jenis pelayanan yang dilakukan oleh  unit-unit pendukung  (sekretariat)   kepada  seluruh  unit• unit   pegawai yang  berada  dalam  lingkungan internal  satuan  kerja peradilan  sesuai  dengan tugas pokok dan fungsinya.

3. Prosedur kerja adalah rangkaian tata kerja yang berkaitan  satu  sama  lainnya,   sehingga menunjukan  adanya  urutan   tahapan   secara jelas   dan     pasti,   serta   caracara   yang  harus ditempuh   dalam   rangka  penyelesaian   suatu bidang  tugas.  Khusus  prosedur  yang berhubungan dengan perijinan dan  pelayanan kepada    masyarakat    harus     diinformasikan kepada masyarakat dan  pihak-pihak yang berkepentingan agar terwujud transparansi.

4. Simbol-simbol,  merupakan  suatu  gambar yang merepresentasikan  suatu proses tertentu dalam Standar Operasional Prosedur.

s. Output  adalah  hasil  yang  diperoleh dari   jenis pelayanan  yang  dikerjakan  oleh   suatu  satuan kerja baik  berupa barang maupun jasa. Ketua Pengadilan Negeri  Sanana menyimpulkan bahwa   Standar   Operasional   Prosedur   disusun sebagai pedoman bagi para petugas dalam melaksanakan   tugas   pelayanan   dan   bagi  para

pengguna jasa  pelayanan sebagai dasar  untuk mengetahui  dan  memahami  prosedur,   hak pengguna dan kewajiban yang harus dipenuhi.

Ketua  kemudian  memberikan kesempatan  kepada peserta rapat untuk mengajukan pertanyaan atau tanggapan.   Seluruh   peserta  sosialisasi  menyatakan cukup dan telah memahami materi sosialisasi.

Sosialisasi   diakhiri    dengan   ucapan    terima   kasih kepada  peserta  yaitu  segenap  hakim,  pejabat structural,  staf dan  tenaga kontrak yang telah hadir mengikuti acara  Sosialisasi Standar  Operasional Prosedur (SOP).